Siklusjambi.id – Maraknya kasus kekerasan seksual di kalangan remaja dan juga kekerasan anak, One Billion Rising (OBR) Indonesia bekerja sama dengan PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) Jasmine SMA N 2 Tebo mengadakan seminar di aula SMA N 2 Tebo dengan tema One Billion Rising untuk pembebasan perempuan dan anak dari kekerasan seksual, Sabtu pagi (25/2/2023).
Seminar yang bertujuan mensosialisasikan OBR sebagai gerakan anti kekerasan terhadap perempuan ini, mensosialisasikan kepada remaja siswa siswi SMA tentang isu isu kekerasan terhadap perempuan dan anak di tingkat lokal hingga internasional, dan melibatkan generasi muda dalam kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memperkenalkan aktivitas aktivitas produktif guna menunjang kemajuan kebudayaan bangsa.
Monique Wilson, sebagai koordinator global yang bergabung secara virtual melalui Zoom memaparkan perjalanan gerakan OBR secara global sejak awal dibangun pada tahun 2012 hingga tahun 2023.
“Tema Rising for Freedom atau bangkit untuk kebebasan, sebuah tema yang relevan di tengah situasi perang di beberapa bagian di dunia, perubahan iklim yang makin memburuk, dan krisis ekonomi serta politik yang tidak dapat dihindari,” kata Monique.
Fatma Widiyanti sebagai Pembina PIK R Kecamatan Rimbo Bujang secara detail menjelaskan tentang bentuk bentuk kekerasan seksual, cara mencegah kekerasan seksual, dan apa yang harus dilakukan saat mengalami kekerasan seksual.
“Usia remaja sangat rentan jadi sasaran, maka kita harus selalu menjaga diri serta berhati-hati dalam melakukan tindakan,” kata Fatma.
Dilanjutkan oleh Kapolsek Rimbo Bujang, Cindo Kottama, yang memaparkan kasus kasus kekerasan seksual dan bagaimana penanganan yang dijalankan oleh aparat kepolisian di Rimbo Bujang.
Cindo panggilan akrabnya, menyebutkan bahwa kasus kekerasan yang paling tinggi di Rimbo Bujang adalah kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), di samping itu juga kasus pencabulan oleh bapak tiri terhadap anak tirinya.
“Pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak di bawah umur juga ada,” kata Cindo.
Cindo membagikan pengalamannya menangani kasus kekerasan secara persuasif dan hati-hati, mengingat pada prinsipnya harus melindungi hak privasi korban.
“Anak-anak remaja di usia kalian saat ini harus selalu menjaga diri dan jangan mudah terhasut rayuan manis dengan iming-iming uang atau barang barang mewah,” pesan Cindo kepada para peserta.
Triana Kurnia Wardani, koordinator OBR Indonesia dalam paparannya lebih banyak sharing tentang perjuangan OBR Indonesia dalam melawan kekerasan seksual dan kemenangan kemenangan kecil yang sukses dicapai selama beberapa tahun terakhir ini. (rls)
Discussion about this post