Siklusjambi.id – Anggota DPRD Provinsi Jambi sekaligus putra daerah Merangin, Pinto Jayanegara, baru-baru ini menjajal langsung arung jeram di Sungai Batang Merangin, bagian dari UNESCO Global Geopark Merangin.
Ia mengaku terkesan dengan potensi luar biasa yang dimiliki destinasi wisata ini, namun menyoroti perlunya perhatian serius terhadap infrastruktur dan promosi guna mempertahankan status UNESCO.
“Sebagai putra daerah, saya bangga dengan kekayaan alam yang kita miliki. Geopark Merangin yang telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark adalah kebanggaan besar bagi kita semua. Arung jeram di Sungai Batang Merangin ini pun menjadi salah satu yang terbaik,” ujar Pinto Jayanegara.
Sungai Batang Merangin, yang membentang sepanjang 162 kilometer, menawarkan pengalaman arung jeram yang memacu adrenalin.
“Jeram-jeramnya sangat bervariasi, dari yang ramah bagi pemula hingga yang ekstrem untuk profesional. Pengelolaannya juga cukup baik, dengan kehadiran instruktur dan pemandu berpengalaman,” lanjutnya.
Namun, Pinto menyoroti beberapa kendala yang menghambat pengembangan wisata di Geopark Merangin. Ia menegaskan bahwa status UNESCO Global Geopark merupakan aset berharga yang harus dijaga agar tidak dicabut.
“Status ini adalah modal besar bagi kita. Sayangnya, infrastruktur pendukung masih perlu pembenahan. Akses jalan menuju lokasi arung jeram harus ditingkatkan, begitu juga fasilitas penunjang seperti penginapan, jembatan, dan tempat makan,” ungkapnya.
Selain infrastruktur, ia juga menyoroti minimnya promosi yang efektif dalam menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
“Kita memiliki warisan dunia, tetapi belum cukup dikenal luas. Strategi promosi harus lebih kreatif dan tepat sasaran agar wisata Geopark Merangin semakin diminati,” tegasnya.
Pinto berharap adanya sinergi dari berbagai pihak untuk mengembangkan potensi wisata Geopark Merangin agar semakin memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Saya akan terus mendorong pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan perhatian lebih pada sektor ini. Kita punya potensi besar, tinggal bagaimana mengelolanya dengan baik. Jangan sampai status UNESCO hilang hanya karena kurangnya upaya dalam menjaga dan mengembangkannya,” pungkas alumni Universitas Indonesia tersebut. (Adv)
Discussion about this post