Siklusjambi.id – Kondisi musim kemarau dan kekeringan yang terjadi di Provinsi Jambi perlu menjadi kewaspadaan bersama.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto usai mendampingi kunjungan kerja Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI, Dudung Abdurachman, Kamis (7/9).
Edi Purwanto juga mengingatkan bagi masyarakat agar tidak membuang puntung rokok secara sembarangan.
Menurut Edi Purwanto, puntung rokok yang masih hidup berpotensi untuk memicu terjadi munculnya api dan akan sangat berbahaya jika terkena lahan kering.
“Saya ingatkan juga bagi masyarakat atau teman-teman yang hobi mancing, puntung rokoknya hati-hati. Karena dari puntung rokok yang masih hidup dan dibuang sembarangan ini bisa mematik munculnya api, apalagi kalau sudah kena gambut nah repot kita,” terangnya.
Disisi lain, Edi Purwanto menyebut bahwa data yang diterima sampai dengan pagi ini, ada empat titik api yang muncul di Provinsi Jambi.
Sementara itu, kondisi beberapa hari terakhir soal kabut asap yang terjadi di Jambi merupakan kiriman dari Sumatera Selatan karena memang wilayah dengan titik api paling banyak ada di Sumatera Selatan.
Meskipun demikian, secara tegas disebutkan oleh Edi Purwanto bahwa semua pihak dan masyarakat Provinsi Jambi untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Upaya pencegahan kata Ketua DPRD Jambi ini adalah yang paling utama untuk dilakukan.
“Tadi kita lihat datanya bahwa titik api yang paling banyak itu sumsel. Jadi asap ini kiriman dari sumsel, tapi kita tidak boleh lengah, kita tetap lakukan langkah-langkah antisipatif yang terintegratif sehingga mudah-mudahan karhutla di provinsi jambi bisa di tekan, syukur-syukur bisa tuntas,” tegasnya.
Terhadap situasi yang terjadi saat ini, Edi Purwanto terus menghimbau kepada masyarakat untuk secara bersama-sama untuk membangun kesadaran kolektif bersama untuk tidak membakar lahan.
Sementara itu, terkait dengan anggaran, Edi Purwanto menyebut bahwa nantinya jika ada hal-hal urgent yang dibutuhkan, DPRD Jambi akan siap menganggarkan.
“Terakhir kami DPRD Jambi juga tentu siap jika ada hal-hal yang urgen terkait pembiayaan, karena memang karhutla ini menjadi masalah serius, karena korelasinya pada asap kemudian ISPA dan sebagainya, tentu kami akan menyiapkan anggaran yang cukup untuk antisipasi dan penanganan,” pungkasnya. (Adv)
Discussion about this post