Siklusjambi.id – Korem 042/Gapu menyelenggarakan Upacara 17-an bulan Januari 2023 di lapangan tenis indoor Makorem 042/Gapu, Jalan Jenderal Urip Sumohajo, Kelurahan Sungai Putri, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Selasa (17/1/2023).
Pelaksanaan upacara tersebut dialihkan menjadi Apel gabungan di lapangan indoor, karena cuaca hujan deras mengguyur Kota Jambi hari ini.
Apel dipimpin oleh Kasrem 042/Gapu, Kolonel Inf Ali Aminudin, diikuti oleh para Kasi Korem 042/Gapu, Kasdim 0415/Jambi, para Dan/Ka Balak Aju dan Balak Korem 042/Gapu, para Perwira, Bintara, Tamtama serta PNS di lingkungan Korem 042/Gapu.
Pada kesempatan tersebut, Kasrem 042/Gapu membacakan amanat Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono.
Mengawali amanatnya, Panglima TNI mengucapkan selamat Natal bagi rekan rekan yang beragama Nasrani, dan selamat tahun baru 2023 untuk seluruh prajurit TNI.
“Semoga semangat damai Natal terus menyebar di bumi nusantara yang kita cintai, dan semoga tahun ini akan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya,” ucap Kasrem 042/Gapu membacakan amanat Panglima TNI.
Panglima TNI menegaskan bahwa situasi dan kondisi di lingkungan strategis saat ini terus berkembang dengan cepat, dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Hal ini telah memunculkan beragam spektrum ancaman baik ancaman militer, ancaman non-militer, maupun ancaman hibrida yang berpotensi mengganggu kedaulatan dan keutuhan NKRI serta keselamatan segenap Bangsa Indonesia.
“Tantangan yang dihadapi Bangsa saat ini sangatlah beragam dan kompleks. Pandemi Covid-19 masih menyisakan permasalahan berupa krisis ekonomi dan inflasi di tengah masyarakat. Kondisi tersebut semakin diperburuk dengan perang antara Rusia dan Ukraina serta ketegangan di kawasan Asia Timur yang turut melemahkan kondisi ekonomi global,” tuturnya.
“Di sebagian wilayah NKRI, gangguan dari kelompok separatis teroris masih terus mengusik keamanan dan ketenangan masyarakat. Dan yang terakhir, kita akan dihadapkan dengan tantangan penyelenggaraan pesta demokrasi berupa Pemilu dan Pilkada serentak pada tahun 2024,” jelas Panglima TNI dalam amanatnya.
Panglima TNI mengajak seluruh prajurit agar menyikapi beragam kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa tersebut, di mana TNI sebagai alat utama pertahanan negara harus terus hadir untuk berperan aktif sesuai dengan fungsi dan tugas pokok TNI yang telah diamanatkan oleh undang-undang.
“Sebagai garda terdepan dan benteng terakhir NKRI, TNI harus mampu membantu mengatasi kesulitan dan permasalahan yang dihadapi bangsa. Sesuai visi saya sebagai Panglima TNI, TNI harus mampu menjadi patriot, yakni prajurit TNI profesional, modern dan tangguh. TNI kuat, rakyat bermartabat,” tegas Yudo Margono.
Menutup amanatnya, Panglima TNI memberikan penekanan berupa perintah harian kepada seluruh Perwira, Bintara, Tamtama, dan Pegawai Negeri Sipil TNI sebagai pedoman dalam berdinas dan bertugas sehari-hari.
Pertama, pengabdian kepada NKRI harus tulus ikhlas dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, serta teguh berpedoman pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.
Kedua, tingkatkan kualitas sumber daya prajurit agar menjadi prajurit yang profesional, tangguh, bermoral, berdedikasi, dan mempunyai loyalitas tinggi serta bermental Sapta Marga.
Ketiga, pertajam naluri tempur dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas operasi gabungan. Perkokoh soliditas antar satuan TNI dan perkuat pula sinergisitas TNI dengan Polri serta dengan elemen pemerintah dan lembaga lainnya.
Keempat, TNI harus menjadi pengayom dan membantu kesulitan rakyat guna memberikan rasa aman dari segala bentuk ancaman. Kehadiran setiap prajurit TNI harus membawa manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Kelima, mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan dan kultur organisasi TNI, agar TNI menjadi instansi yang bersih, bebas korupsi dan semakin dicintai rakyat.
Keenam, menanamkan nilai nilai keprajuritan serta menjunjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan menjaga selalu netralitas TNI. Para Panglima, Komandan, dan Kasatker bertanggung jawab dalam pembinaan dan memberikan tauladan yang baik.
Ketujuh, stop aksi arogansi prajurit TNI, TNI harus tegas namun tetap harus humanis dan disegani. Dengan pendekatan humanis maka akan bisa merebut simpati rakyat dan mendapatkan tempat istimewa di hati mereka.
“Selamat bertugas dan jadilah prajurit profesional yang humanis. Ingatlah selalu petuah Jenderal Besar Soedirman yakni ‘Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban tertentu’,” tutup Laksamana Yudo. (Penrem 042/Gapu)
Discussion about this post