Oleh: Musri Nauli
Ketika berada di Jakarta, saya kemudian mendapatkan kabar musibah rombongan Polda Jambi. Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan kemudian mengalami kecelakaan di tengah hutan Taman Nasional Kerinci Sebelat.
Daerah yang topografi sulit, sama sekali jauh dari akses, tutupan hutan yang rapat serta sama sekali tidak ada jalan menuju kesana.
Walaupun Kapolda Jambi dan rombongan dinyatakan selamat, namun terbayang medan yang akan ditempuh untuk evakuasi.
Benar saja. Berbagai pemberitaan kemudian mengabarkan. Walaupun titik koordinat dapat diketahui, namun melihat data data peta letak titik koordinat terbayang akan sulit dilakukan evakuasi.
Pemberitaan juga mengabarkan, bagaimana tempat jatuhnya tidak mudah dijangkau dengan melihat topografi medan yang akan ditempuh.
Pemberitaan juga mengabarkan. Waktu tempuh yang sulit memerlukan waktu yang panjang. Ada menyebutkan 2 hari jalan darat ataupun paling cepat 7 jam perjalanan.
Belum lagi daerah yang sulit diakses dari udara. Selain tutupan hutan yang rapat, cuaca buruk yang sering berkabut sering terjadi di daerah ini.
Terbayang bagaimana keadaan Kapolda dan rombongan yang akan memasuki malam hari. Dinginnya yang bisa mencapai titik beku.
Selain trauma akibat kecelakaan, kedinginan mulai mendera apabila hingga malam sama sekali tidak bisa dilakukan evakuasi.
Benar saja. Tim evakuasi mulai bergerak sore hari. Tim hingga tengah malam walaupun sudah mengabarkan dekat dengan posisi tempat jatuhnya helikopter, namun melihat kontur yang sulit tidak mampu menjangkau hingga dilakukan evakuasi.
Bahkan hari Senin pagi (20/2), helikopter juga belum mampu melakukan evakuasi. Selain cuaca buruk, berbagai kabar hanya mampu mengirimkan ransum dan kebutuhan untuk menjaga tim darat untuk mencapai dan melakukan evakuasi.
Lagi-lagi saya membayangkan, bagaimana Kapolda Jambi dan rombongan yang harus semalaman di tengah dinginnya medan yang hutan dengan tutupan rapat.
Sebagai rekan kerja dan mempunyai hubungan baik dengan Kapolda Jambi, minggu malam, Al Haris sebagai Gubernur Jambi telah berada di Tamiai, Posko yang dibangun untuk mempersiapkan evakulasi.
Bahkan Al Haris yang tetap berada di lapangan kemudian membantu dan memantau proses evakuasi.
Al Haris kemudian mengajak masyarakat untuk mendoakan keselamatan Kapolda dan rombongan Polda Jambi.
Al Haris tetap mengabarkan bagaimana rencana senin pagi, berbagai tim evakuasi dengan full tim akan melakukan evakuasi.
Sembari menemani Mantan Wapres yang kunjungan ke Lapangan, Al Haris tetap menjelaskan langkah evakuasi. Termasuk koordinasi dengan Danrem hingga berbagai pilihan (opsi) korban yang berhasil selamat untuk dibawa Jambi.
Mari kita berdoa kepada Gubernur Jambi yang masih tetap berada di lapangan agar dapat membantu proses ini lebih cepat.
Marilah kita doakan kepada Kapolda Jambi dan rombongan Polda Jambi selamat hingga dapat kembali ke keluarga.
Penulis adalah Advokat tinggal di Jambi
Discussion about this post