Siklusjambi.id – Masyarakat Tanjungjabung (Tanjab) Timur menggelar aksi blokir jalan, menuntut pemerintah agar memperbaiki jalan rusak di Tanjab Timur, Jambi tepatnya dari arah blok D Kecamatan Geragai menuju Kecamatan Mendahara Ilir. Rabu (28/12/2022).
Kordinator aksi, Basok Yandi mengatakan, mereka menggelar aksi penutupan jalan karena banyak ruas jalan yang rusak dari Blok D sampai Kecamatan Mendahara Ilir. Akibatnya, pengangkutan hasil pertanian masyarakat di daerah ini menjadi terhambat.
Yandi menyebutkan, bahwa penutupan jalan itu akan terus dilakukan sampai pemerintah bertindak memperbaiki jalan yang rusak. Menurutnya, rusaknya jalan tersebut juga mengakibatkan harga bahan pokok di masyarakat mengalami kenaikan.
“Kami berupaya untuk menutup jalan sementara waktu sampai dilakukan perbaikan jalan oleh pemerintah daerah. Hal ini kami lakukan karena banyak kendaraan masyarakat yang membawa hasil komoditi pertanian harus menginap di jalan karena terhambat di jalan yang rusak berat. Tentu hal ini menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, bahkan dampak dari banyaknya ruas jalan yang rusak, beberapa waktu yang lalu mengakibatkan harga kebutuhan pokok di daerahnya menjadi mahal.
“Saat harga cabai di daerah lain masih berkisar Rp 50.000 per kilo (Kg), di Kelurahan Mendahara Ilir mencapai harga Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu,” jelasnya.
Belum lagi pengguna roda dua yang setiap harinya melintas di daerah itu, terpaksa harus melewati jalan alternatif lain yakni jalan Desa Lagan Ilir menuju Kuala Lagan, namun mereka harus mengeluarkan uang sebesar Rp15 ribu untuk biaya penyeberangan.
“Kemudian, bagaimana jika ada masyarakat yang butuh perawatan dan harus dirujuk ke rumah sakit kabupaten atau Kota Jambi, sudah pasti terhambat dan memperlambat proses penanganan,” ungkap Basok Yandi.
Dirinya berharap kepada pemerintah daerah, kecamatan, dan desa untuk melakukan percepatan perbaikan jalan tersebut, serta membatasi muatan tonase kendaraan perusahaan.
“Dan diharapkan pengangkutan material bahan bangunan bisa dialihkan sementara melalui jalur sungai, agar tidak memperparah kondisi jalan menuju Mendahara,” pungkasnya. (Afd)
Discussion about this post